Dosa adalah tindakan yang melanggar norma atau aturan yang telah ditetapkan Allah.
Hanya untuk peringatan, bukan untuk mengajar. jadi apakah dosa besar menurut al-Quran?
Hanya untuk peringatan, bukan untuk mengajar. jadi apakah dosa besar menurut al-Quran?
1. Syirik (Menyekutukan Allah SWT).
Tentang hal ini Allah SWT berfirman:
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya". (An Nisaa: 48).
Dan Allah SWT berfirman:
"Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga". (Al Maidah: 72)
2. Berputus asa dari mendapatkan rahmat Allah SWT.
Tentang hal ini Allah SWT berfirman:
"Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir".(Yusuf: 87).
3. Merasa aman dari ancaman Allah SWT.
Tentang hal ini Allah SWT berfirman:
"Tiadalah yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang merugi." (Al A'raaf: 99)
4. Berbuat durhaka kepada kedua orang tua.
Karena Allah SWT mensifati orang yang berbuat durhaka kepada kedua orang tuanya sebagai orang yang jabbaar syaqiy 'orang yang sombong lagi celaka'.
Tentang hal ini Allah SWT berfirman:
"Dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka". (Maryam: 32).
5. Membunuh.
Tentang hal ini Allah SWT berfirman:
"Dan barangsiapa yang membunuh seorang mu'min dengan sengaja, maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya". (An Nisaa: 93).
6. Menuduh wanita baik-baik berbuat zina.
Tentang hal ini Allah SWT berfirman:
"Sesungguhnya orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik, yang lengah lagi beriman (berbuat zina), mereka kena la'nat di dunia dan akhirat, dan bagi mereka azab yang besar". (An Nuur: 23)
7. Memakan riba.
Tentang hal ini Allah SWT berfirman:
"Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila". (Al Baqarah: 275)
8.Lari dari medan pertempuran.
Maksudnya, saat kaum Muslimin diserang oleh musuh mereka, dan kaum Muslimin maju mempertahankan diri dari serangan musuh itu, kemudian ada seseorang individu Muslim yang melarikan diri dari pertempuran itu.
Tentang hal ini Allah SWT berfirman:
"Barangsiapa yang membelakangi mereka (mundur) di waktu itu, kecuali berbelok untuk (siasat) perang atau hendak menggabungkan diri dengan pasukan yang lain, maka sesungguhnya orang itu kembali dengan membawa kemurkaan dari Allah, dan tempatnya ialah neraka Jahannam. Dan amat buruklah tempat kembalinya". (Al Anfaal: 16)
9. Memakan harta anak yatim.
Tentang hal ini Allah SWT berfirman:
"Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka)". (An Nisaa: 10)
10. Berbuat zina.
Tentang hal ini Allah SWT berfirman:
"Barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu". (Al Furqaan: 68-69)
MENGHAPUS DOSA BESAR
Dengan taubat yang semurni-murninya Allah akan menghapuskan dosa-dosa meskipun
besar dan meskipun banyak.
“Ertinya : Katakanlah, Hai hamba-hambaKu yang melampui batas terhadap
diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah.
Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semunya. Sesungguhnya Dia-lah
Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” [Az-Zumar : 53]
Betapa banyak orang yang bertaubat dari dosa-dosa yang banyak dan
besar, lalu Allah menerima taubatnya. Allah Subhanahu wa Ta’ala
berfirman.
“Ertinya : Dan orang-orang yang tidak menyembah ilah yang lain berserta
Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya)
kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barangsiapa yang
melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya),
(yakni) akan dilipat gandakan adzab untuknya pada hari kiamat dan dia
akan kekal dalam adzab itu, dalam keadaan terhina, kecuali orang-orang
yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal shalih ; maka mereka itu
kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang” [Al-Furqan : 68-70]
Taubat yang murni ialah taubat yang terhimpun padanya lima syarat.
Pertama : Ikhlas karena Allah Subhanahu wa Ta’ala, dengan meniatkan
taubat itu karena mengharapkan wajah Allah dan pahalanya serta selamat
dari adzabnya.
Kedua : Menyesal atas perbuatan maksiat itu, dengan bersedih karena
melakukannya dan berangan-angan bahwa dia tidak pernah melakukannya.
Ketiga : Meninggalkan kemasiatan dengan segera. Jika kemaksiatan itu
berkaitan dengan hak Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka ia
meninggalkannya, jika itu berupa perbuatan haram dan ia segera
mengerjakannya, jika kemaksiatan tersebut adalah meninggalkan
kewajiban. Jika kemaksiatan itu berkaitan dengan hak makhluk, maka
segera ia membebaskan diri darinya, baik dengan mengembalikannya kepada
yang berhak maupun meminta maaf kepadanya.
Keempat : Bertekad untuk tidak kembali kepada kemasiatan tersebut di masa yang
akan datang.
Kelima : Taubat tersebut dilakukan sebelum habis masa penerimaannya,
baik ketika ajal datang maupun ketika matahari terbit dari tempat
tenggelamnya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.
“Ertinya : Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang
mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada
seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan. ‘Sesungguhnya saya
bertaubat sekarang” [An-Nisa : 18]
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
“Ertinya : Barangsiapa bertubat sebelum matahri terbit dari tempat
tenggelamnya, maka Allah menerima taubatnya” [Hadits Riwayat Muslim
daalm Adz-Dzikir wa Ad-Du’a, No. 2703]
Ya Allah, berilah kami taufik untuk bertaubat semurni-murninya dan
terimalah amalan kami. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui.
Dengan taubat yang semurni-murninya Allah akan menghapuskan dosa-dosa meskipun
besar dan meskipun banyak.
“Ertinya : Katakanlah, Hai hamba-hambaKu yang melampui batas terhadap
diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah.
Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semunya. Sesungguhnya Dia-lah
Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” [Az-Zumar : 53]
Betapa banyak orang yang bertaubat dari dosa-dosa yang banyak dan
besar, lalu Allah menerima taubatnya. Allah Subhanahu wa Ta’ala
berfirman.
“Ertinya : Dan orang-orang yang tidak menyembah ilah yang lain berserta
Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya)
kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barangsiapa yang
melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya),
(yakni) akan dilipat gandakan adzab untuknya pada hari kiamat dan dia
akan kekal dalam adzab itu, dalam keadaan terhina, kecuali orang-orang
yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal shalih ; maka mereka itu
kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang” [Al-Furqan : 68-70]
Taubat yang murni ialah taubat yang terhimpun padanya lima syarat.
Pertama : Ikhlas karena Allah Subhanahu wa Ta’ala, dengan meniatkan
taubat itu karena mengharapkan wajah Allah dan pahalanya serta selamat
dari adzabnya.
Kedua : Menyesal atas perbuatan maksiat itu, dengan bersedih karena
melakukannya dan berangan-angan bahwa dia tidak pernah melakukannya.
Ketiga : Meninggalkan kemasiatan dengan segera. Jika kemaksiatan itu
berkaitan dengan hak Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka ia
meninggalkannya, jika itu berupa perbuatan haram dan ia segera
mengerjakannya, jika kemaksiatan tersebut adalah meninggalkan
kewajiban. Jika kemaksiatan itu berkaitan dengan hak makhluk, maka
segera ia membebaskan diri darinya, baik dengan mengembalikannya kepada
yang berhak maupun meminta maaf kepadanya.
Keempat : Bertekad untuk tidak kembali kepada kemasiatan tersebut di masa yang
akan datang.
Kelima : Taubat tersebut dilakukan sebelum habis masa penerimaannya,
baik ketika ajal datang maupun ketika matahari terbit dari tempat
tenggelamnya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.
“Ertinya : Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang
mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada
seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan. ‘Sesungguhnya saya
bertaubat sekarang” [An-Nisa : 18]
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
“Ertinya : Barangsiapa bertubat sebelum matahri terbit dari tempat
tenggelamnya, maka Allah menerima taubatnya” [Hadits Riwayat Muslim
daalm Adz-Dzikir wa Ad-Du’a, No. 2703]
Ya Allah, berilah kami taufik untuk bertaubat semurni-murninya dan
terimalah amalan kami. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui.
0 comments: